Pondasi Bored Pile sebagai pengganti Pondasi Paku Bumi
Pondasi yang kuat adalah kebutuhan pokok bagi kekuatan bangunan
bertingkat, terutama pada bangunan yang dibangun diatas tanah yang
lembek. Untuk itu banyak cara yang digunakan para kontraktor untuk
meperkuat pondasi pada bangunannya. Salah satunya adalah menggunakan
tiang pancang atau biasa disebut pasak bumi atau biasa juga disebut
dengan paku bumi.
Paku bumi adalah solusi yang banyak digunakan dalam memberikan solusi
untuk meperkuat pondasi. Akan tetapi paku bumi juga memiliki kekurangan
yaitu menimbulkan kebisingan dan getaran pada waktu pemasangan apalagi
jika paku bumi digunakan pada perumahan jelas akan mengganggu warga
sekitar. Selain itu dengan menggunakan paku bumi maka struktur tanah
sekitarnya berubah atau bergeser dan hal ini bisa mengganggu pondasi
atau struktur bangunan sekitarnya.
Pondasi Bored Pile sebagai pengganti Pondasi Paku Bumi.
Pondasi Caissons (Bor Pile) adalah bentuk Pondasi Dalam yang
dibangun di dalam permukaan tanah. Pondasi di tempatkan sampai ke
dalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang dengan sistem
pengeboran atau pengerukan tanah. Setelah kedalaman didapatkan kemudian
dilakukan Pemasangan Besi Penulangan Pondasi, lalu dilakukan Pengecoran
terhadap lobang yang sudah di bor tersebut.
Karena dengan cara pengeboran tersebut maka Bored pile lebih ramah
lingkungan dibandingkan dengan menggunakan paku bumi jika digunakan
untuk pembangunan rumah , ruko , gedung yang tidak terlalu besar serta
berada di tengah-tengah pemukiman penduduk.
Cara pengeboran dapat dialakukan dalam berbagai jenis baik dengan cara manual maupun cara hidrolik.
Besar diameter dan kedalaman galian dan juga sistem penulangan beton
bertulang didesain berdasarkan Daya Dukung tanah dan beban konstruksi
diatas yang akan dipikul.
Sistem kerja pondasi ini hampir sama dengan Pondasi Pile (Tiang
Pancang), yaitu meneruskan Beban Stuktur Bangunan diatas ke tanah dasar
dibawahnya sampai kedalaman tanah yang dianggap kuat (memiliki Daya
Dukung yang cukup). Untuk itu diperlukan kegiatan Sondir sebelumnya,
agar daya dukung tanah dibawah dapat diketahui pada kedalaman berapa
meter yang dianggap memadai untuk mendukung konstruksi diatas yang akan
dipikul nantinya.
Jenis Pondasi ini cocok digunakan untuk lokasi pekerjaan yang
disekitarnya rapat dengan bangunan orang lain, karena proses pembuatan
pondasi ini tidak menimbulkan efek getar yang besar, seperti pembuatan
Pondasi Pile (Tiang Pancang) yang pemasangannya dilakukan dengan cara
pukulan memakai Beban/Hammer.
Arsitek-Banten.com adalah salah satu kontraktor yang menggunakan
bored pile (jika dibutuhkan) dalam memperkuat bangunan yang dilaksanakan
dalam borongan membangun rumah , ruko , gedung , gudang atau workshop
dengan konstruksi baja untuk wilayah Tangerang , Cilegon , Serang ,
Merak , Anyer , Pandeglang , Labuan dan sekitarnya.
Pondasi Bored Pile
Pondasi bored pile adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang
berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah.Fungsinya
sama dengan pondasi dalam lainya seperti pancang.Bedanya ada pada cara
pengerjaanya.Pengerjaan Bored Pile dimulai dengan pelubangan tanah
dahulu sampai kedalaman yang diinginkan ,kemudian pemasangan tulangan
besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton.
Ada beberapa jenis alat dan sistem pengerjaan Bored Pile Namun pada dasarnya sama ,diantara nya:
1.Bored Pile mini crane
Ada beberapa jenis alat dan sistem pengerjaan Bored Pile Namun pada dasarnya sama ,diantara nya:
1.Bored Pile mini crane
Dengan alat ini bisa dilaksanakan pengeboran dengan pilihan diameter 30 cm,40 cm,50 cm ,60 cm hingga 80 cm.Biasanya menggunakan sistem Wet Boring (Bor Basah).dibutuhkan air yang cukup banyak untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan
2.Bored Pile Gawangan
Sama dengan mini crane hanya beda bentuk alatnya saja
3.Bored Pile Manual (Strauss Pile)
Alat ini menggunakan tenaga manual untuk memutar mata bornya.Alat yang simpel ,ringkas dan mudah dioperasikan serta tidak bising saat pengerjaan menjadikan cara ini banyak digunakan diberbagai proyek seperti perumahan ,pabrik ,gudang,pagar dll.kekuranganya terbatasnya pilihan diameter yakni hanya 20 cm,25 cm ,30 cm dan 40 cm.tentu saja karena ini berhubungan dengan tenaga penggeraknya yang hanya tenaga manusia.Jadi cara ini kebanyakan digunakan untuk bangunan yang tidak begitu berat.